Jumlah Laboratorium dan Perpustakaan Sekolah Menengah di Indonesia masih Rendah

By
Laboratorium dan perpustakaan merupakan fasilitas yang sangat diperlukan oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, termasuk sekolah menengah. Namun, sayangnya jumlah laboratorium dan perpustakaan sekolah menengah di Indonesia masih tergolong rendah.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, bahwa “Laboratorium komputer merupakan satu-satunya tipe laboratorium yang telah dimiliki oleh lebih dari 50% SMA dan lebih dari 85% SMK di Indonesia pada tahun 2010. Sementara itu, hanya sekitar 10% baik SMK maupun SMA mempunyai laboratorium multimedia dan hanya sekitar 20% baik SMK maupun SMA mempunyai laboratorium bahasa.” (Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Renstra Ditjen Dikmen) 2015 – 2019.

Lebih lengkap data tersebut ditampilkan dalam histogram berikut ini:



Berdasarkan data tersebut bisa dilihat bahwa laboratorium yang paling banyak dimiliki oleh SMA atau SMK. Sedangkan laboratorium yang paling sedikit dimiliki adalah laboratorium IPS, baik untuk SMA maupun SMK.

Selain laboratorium, jumlah perpustakaan yang dimiliki sekolah menengah juga belum optimal. Hal ini terbukti dari masih adanya SMA dan SMK yang belum memiliki perpustakaan. Berdasarkan data dari Ditjen Dikmen (2014) bahwa “pada tahun 2014, dari 11.409 SMA terdapat 3.295 SMA atau sekitar 26% yang masih belum memiliki perpustakaan. Hal yang sama juga terjadi untuk SMK dimana terdapat 4.320 SMK atau sekitar 36% dari jumlah SMK yang belum memiliki perpustakaan”.


Dukungan fasilitas berupa laboratorium dan perpustakaan yang masih rendah ini menjadi masalah yang harus segera diperbaiki, karena apabila tidak segera diperbaiki tentunya akan menghambat proses peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama untuk jenjang pendidikan menengah. Upaya perbaikan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga harus ada kerja sama dengan pemerintah daerah, pihak sekolah dan bahkan stakeholders.

Referensi:
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Renstra Ditjen Dikmen) 2015 – 2019.

11 comments:

  1. Howdy are using Wordpress for your site platform? I'm new to the blog world but I'm trying to get started and create my own. Do you need any coding expertise to make your own blog? Any help would be really appreciated! www.gmail.com login

    ReplyDelete
  2. Thanks mate. I am really impressed with your writing talents and also with the layout on your weblog. Appreciate, Is this a paid subject matter or did you customize it yourself? Either way keep up the nice quality writing, it is rare to peer a nice weblog like this one nowadays. Thank you, check also event marketing and The Challenge for Virtual Events is the Space-time Continuum “It’s all regional”

    ReplyDelete
  3. Most Mortgage Calculators are simple, and use a number of inputs to calculate a fairly easy result. mortgage payment calculator canada Commercial loan rates in many cases are slightly greater than residential mortgages. canadian mortgage calculator

    ReplyDelete
  4. In December 2016, the FAA accredited the production of a 3D printed fuel nozzle for the GE LEAP engine. Aviation lawyer Jason Dickstein has suggested that additive manufacturing is merely a production method, and ought CNC machining to be regulated like another production method. In 2018, 3D printing technology was used for the primary time to create a matrix for cell immobilization in fermentation. Propionic acid production by Propionibacterium acidipropionici immobilized on 3D-printed nylon beads was chosen as a mannequin study. It was shown that those 3D-printed beads had been capable of selling excessive density cell attachment and propionic acid production, which could possibly be} tailored to different fermentation bioprocesses.

    ReplyDelete